🌕 Keanekaragaman Suku Bahasa Dan Kebudayaan Dikarenakan Letak

banyaknyasuku, budaya dan bahasa. Sekitar 300 suku bangsa yang menempati 13.677 pulau di kepulauan Nusantara memiliki bahasa yang berbeda-beda. Jumlah masing-masing bahasa tersebut sekitar lebih dari 250 bahasa. Hal ini didukung oleh pernyataan Susetyo (2010) bahwa terdapat 17.000 pulau dari Sabang sampai Merauke dihuni oleh suku etnis yang Tidaksaja keanekaragaman budaya kelompok sukubangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradsional hingga ke modern, dan kewilayahan. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Terdapat sekitar 13.667 pulau besar dan kecil, 400 suku bangsa, dan ratusan bahasa lokal. Keanekaragamansuku bangsa dengan latar belakang kebudayaan berbeda menjadi ciri khas bangsa Indonesia dan merupakan manifestasi unsur ke-"bhinneka"-an. Pada kenyataannya, penduduk Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, besar (mayoritas) maupun kecil (minoritas), yang membaur dengan bangsa-bangsa asing lainnya. Bangsa-bangsa asing yang pernah datang dan berada di Indonesia inilah Maknadari semboyan tersebut memberikan kesadaran bahwa negara kita adalah negara yang besar dengan keanekaragaman suku bangsa dan budaya. Keragaman suku bangsa dan budaya merupakan kekayaan bangsa kita. Berikut ini 34 Provinsi di Indonesia dengan suku, bahasa daerah, pakaian adat, tarian, rumah adat, senjata tradisional, alat musik Kuncijawabannya adalah: C. C. kepulauan. Dilansir dari Ensiklopedia, Keanekaragaman suku, bahasa dan kebudayaan dikarenakan letakkeanekaragaman suku, bahasa dan kebudayaan dikarenakan letak C. kepulauan. KeberagamanSuku Bangsa & Budaya - Keberagaman dan Keanekaragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia merupakan kebudayaan yang perlu mendapatkan perhatian serius. Sebab dengan keberagaman dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya inilah yang menjadi jati diri Indonesia. Hal itu juga mengapa bangsa Indonesia berlandaskan "Bhineka Tunggal Ika" yang terdapat berbagai macam suku, bahasa dan Keragamanbahasa daerah di Indonesia tentu timbul karena beberapa sebab. Sebagaimana yang disebutkan dalam buku Wawasan Nusantara yang ditulis oleh Sri Widayarti, S.Pd (2020:12) yang menyebutkan bahwa setiap suku bangsa di Indonesia memiliki ciri khas dalam kebudayaan dan bahasa daerah. Indonesiaterdapat sekitar 17.504 pulau dan terdapat 5 pulau besar dan masih ada sekitar 7870 pulau yang belum memiliki nama. Masing-masing pulau itu membentuk kebiasaan sendiri-sendiri dan menjadi budaya yang menjadikan ciri khas dari setiap pulau. • Setiap penduduk akan beradaptasi dengan kondisi geografisnya. Jd2s. Bangsa Indonesia adalah masyarakat yang terdiri dari beranekaragam suku bangsa yang memiliki adat istiadat yang berbeda-beda. Dari catatan yang ada, di Indonesia ini terdapat 656 suku bangsa dengan bahasa lokal 300 macam. Keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan milik Bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan sehingga mampu memberikan warna ketentraman dan kedamaian bagi rakyat Indonesia agar ke depan tidak banyak menimbulkan persoalan yang mengancam disintegrasi bangsa. Selain itu, kebudayaan masyarakat juga mengalami dinamika perubahan yang cukup pesat karena berbagai macam perkembangan teknologi dan modernitas global. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free BUKU AJAR Ilmu sosial budaya dasar Kode Mata Kuliah Pengajar M. CHAIRUL BASRUN UMANAILO NIPS 137 030 233 E-mail chairulbasrun 085243025000 JURUSAN ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS IQRA BURU 2014 BAHAN PEMBELAJARAN VII Keragaman Dalam Dinamika Sosial Budaya A. Pendahuluan Bangsa Indonesia adalah masyarakat yang terdiri dari beranekaragam suku bangsa yang memiliki adat istiadat yang berbeda-beda. Dari catatan yang ada, di Indonesia ini terdapat 656 suku bangsa dengan bahasa lokal 300 macam. Keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan milik Bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan sehingga mampu memberikan warna ketentraman dan kedamaian bagi rakyat Indonesia agar ke depan tidak banyak menimbulkan persoalan yang mengancam disintegrasi bangsa. Selain itu, kebudayaan masyarakat juga mengalami dinamika perubahan yang cukup pesat karena berbagai macam perkembangan teknologi dan modernitas global. Arus globalisasi yang mendera masyarakat kita memberikan pengaruh tersendiri terhadap solidaritas yang dibangun oleh masyarakat kita. Globalisasi juga memunculkan pola interaksi dan perilaku kebudayaan yang berbeda diantara kelompok masyarakat. Kondisi semacam ini memunculkan persoalan, apakah keanekaragaman di Indonesia ini akan menimbulkan masalah yang mengancam disintegrasi bangsa? Sebuah pendapat menyebutkan bahwa keanekaragaman sebuah masyarakat pada suatu saat akan menimbulkan dua hal yaitu 1. Berkembangnya perilaku konflik di antara berbagai kelompok etnik, dan 2. Kecenderungan hadirnya kekuatan/kekuasaan sebagai kekuatan pemersatu utama yang mengintegrasikan masyarakat. Dengan struktur sosial yang sedemikian komplek, sangat rasional sekali Indonesia selalu menghadapi permasalahan konflik antar etnik, kesenjangan sosial, dan sukar sekali terjadinya integrasi secara permanen. Setujukah dengan hal ini? Masyarakat Indonesia yang bercorak majemuk Plural Society yang berisikan potensi kekuatan primordial yang otoriter dan militeristik, haruslah diubah dengan multikulturalisme. Dalam multikulturalisme kelompok-kelompok budaya tersebut berada dalam kesetaraan derajat, demokratis dan toleransi sejati. Untuk itu dalam modul ini, akan mempelajari tentang pengertian masyarakat majemuk dan masyarakat multikultural, serta dampak masyarakat multikultural yang rentan terjadinya konflik. B. Uraian Bahan Pembelajaran Makna Keragaman Bagaimana keragaman manusia yang merupakan kenyataan yang tidak perlu dipermasalahkan, sehingga kesetaraan antar manusia akan mengantarkan hidup manusia menjadi enak tentram, senang hati. Persatuan dan kesatuan bangsa yang terwujud dari sejumlah suku bangsa yang semula merupakan masyarakat yang berdiri sendiri dan mendukung kebudayaan yang beraneka ragam itu perlu diperkokoh dengan kerangka acuan yang bersifat nasional, yaitu kebudayaan nasional. Suatu kebudayaan yang mampu memberi makna bagi kehidupan berbangsa dan berkepribadian, akan dapat dibanggakan sebagai identitas nasional. Akan tetapi dalam masyarakat majemuk dengan keragaman latar belakang kebudayaan seperti yang terjadi di Indonesia tidaklah mudah untuk mengembangkan suatu kebudayaan nasional hanya dengan mengandalkan pada kemampuan dan kemapanan masyarakat semata-mata. Oleh karena itu kebudayaan nasional yang hendak dikembangkan itu telah ditetapkan landasan dan arah tujuannya yang dituangkan dalam penjelasan pasal 32 UUD 45 yang berbunyi. "Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya dan persatuan dengan tidak menolakbahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia". Berdasarkan penjelasan tersebut, nyatalah bahwa perkembangan kebudayaan bangsa yang hendak dimajukan itu terselenggara tanpa ketentuan arah serta tanpa memperhatikan keberagaman masyarakat dengan segala kebutuhan yang timbul dalam proses perkembangan masyarakat bangsa. Meskipun menurut sejarah, masyarakat Indonesia relatif berasal dari nenek moyang yang sama, tetapi karena keadaan geografiknya, akhirnya masyarakat Indonesia bersifat majemuk. Kondisi geografik yang menjadi penyebab kemajemukan masyarakat, adalah 1. Bentuk wilayah yang berupa kepulauan. Kondisi ini mengakibatkan, meskipun berasal dari nenek moyang yang sama, tetapi akhirnya mereka terpisah-pisah di pulau-pulau yang saling berbeda, sehingga masing-masing terisolasi dan mengembangkan kebudayaan sendiri. 2. Jadilah masyarakat Indonesia mengalami kemajemukan ethnik atau sukubangsa. 3. Letak wilayah yang strategis, di antara dua benua dan dua samudera, kondisi ini mengakibatkan Indonesia banyak didatangi oleh orang-orang asing yang membawa pengaruh unsur kebudayaan, antara lain yang paling menonjol– adalah agama. Kondisi ini mengakibatkan masyarakat Indonesia majemuk dalam hal agama. Lima agama besar dunia ada di Indonesia. Lima agama besar yang dimaksud adalah 1 Hindu pengaaruh India, 2 Budha pengaruh bangsa-bangsa Asia, 3 Katholik pengaruh kedatangan bangsa portugis, 4 Kristen pengaruh kedatangan bangsa Belanda, dan 5 Islam pengaruh masuknya pedagang-pedagang dari Timur Tengah. 4. Variasi iklim, jenis serta kesuburan tanah yang berbeda di antara beberapa tempat, misalnya daerah Indonesia bagian Timur yang lebih kering, tumbuh menjadi sukubangsa peternak, daerah Jawa dan Sumatra yang dipengaruhi vulkanisme tumbuh menjadi daerah dengan masyarajat yang hidup dari bercocok tanam. Variasi iklim dan jenis serta kesuburan tanah ini mengakibatkan masyarakat Indonesia majemuk dalam hal kultur, antara lain cara hidup. Kemajemukan Dalam Dinamika Sosial Budaya Etnik Atau Suku Bangsa Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terikat satu dengan yang lainnya Soerjono Soekanto, 2006 22. Beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan masyarakat memiliki arti ikut serta atau berpartisipasi, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut society. Bisa dikatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi dalam suatu hubungan sosial. Mereka mempunyai kesamaan budaya, wilayah, dan identitas, mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan. Istilah adat istiadat seringkali diganti dengan adat kebiasaan, namun pada dasarnya artinya tetap sama, jika mendengar kata adat istiadat biasanya aktivitas individu dalam suatu masyarakat dan aktivitas selalu berulang dalam jangka waktu tertentu. Menurut Soleman B. Taneko 1987 12, adat istiadat dalam ilmu hukum ada perbedaan antara adat istiadat dan hukum adat. Suatu adat istiadat yang hidup menjadi tradisi dalam masyarakat dapat berubah dan diakui sebagai peraturan hukum hukum adat. Pandangan bahwa agama memberi pengaruh dalam proses terwujudnya hukum adat, pada dasarnya bertentangan dengan konsepsi yang diberikan oleh Van den Berg yang dengan teori reception in complex menurut pandangan adat istiadat suatu tradisi dan kebiasaan nenek moyang kita yang sampai sekarang masih dipertahankan untuk mengenang nenek moyang kita juga sebagai keanekaragaman budaya. Istilah adat istiadat seringkali diganti dengan adat kebiasaan, namun pada dasarnya artinya tetap sama. Jika mendengar kata adat istiadat biasanya aktivitas individu dalam suatu masyarakat dan aktivitas ini selalu berulang kembali dalam jangka waktu tertentu bisa harian, mingguan, bulanan, tahunan dan seterusnya, sehingga membentuk suatu pola tertentu. C. Penutup Seperti yang kita tahu, di Indonesia, terdapat berbagai macam kebudayaan yang berasal dari hampir seluruh sukubangsa. Hal ini mungkinkah terwujud sebagai masyarakat multikultural? Syarat terwujudnya masyarakat multikultural adalah apabila warganya dapat hidup berdampingan, toleransi dan saling menghargai. Nilai-nilai tersebut harus dijadikan pedoman untuk bertindak, baik dalam bidang sosial, ekonomi, politik maupun tindakan individual. Di antara prinsip mendasar dari demokrasi yang patut dikembangkan di Indonesia adalah kesetaraan derajat individu, kebebasan, toleransi terhadap perbedaan, konflik dan konsensus, hukum yang adil dan beradab serta perikemanusiaan. Kebudayaan Indonesia secara sempit dapat didefinisikan sebagai seluruh kebudayaan lokal yang telah ada sebelum terbentuknya Bangsa Indonesia pada tahun 1945. Seluruh kebudayaan lokal yang berasal dari kebudayaan beraneka ragam suku-suku di Indonesia adalah merupakan bagian integral daripada kebudayaan Indonesia. Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India terutama masuk dari penyebaran agama Hindu dan Buddha di Nusantara jauh sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan agama Hindu dan Buddha sempat mendominasi Nusantara pada abad ke-5 Masehi ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, Kutai sampai pada penghujung abad ke-15 Masehi. Masalah yang biasanya dihadapi oleh masyarakat majemuk adalah adanya persentuhan dan saling hubungan antara kebudayaan suku bangsa dengan kebudayaan umum lokal, dan dengan kebudayaan nasional. Diantara hubungan-hubungan ini yang paling kritis adalah hubungan antara kebudayaan suku bangsa dan umum lokal di satu pihak dan kebudayaan nasional di pihak lain. Pemaksaan untuk merubah tata nilai atau upaya penyeragaman budaya seringkali dapat memperkuat penolakan dari budaya-budaya daerah, atau yang lebih parah bila upaya mempertahankan tersebut, justru disertai dengan semakin menguatnya Etnosentrime. Latihan 1. Jelaskan makna keberagaman? 2. Jelaskan kemajemukan dalam dinamika sosial budaya? 3. Berikan penjelasan tentang kemajemukan budaya di Indonesia? 4. Berikan penjelasan tentang masyarakat Indonesia yang bercorak majemuk Plural Society? 5. Jelaskan dua hal yang ditumbulkan akibat keanekaragaman dari sebuah masyarakat? ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication. Kamu tahu nggak sih Squad, kalau orang yang tinggal di gunung, cenderung punya atap rumah yang lebih pendek jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di pantai? Jadi, kalau kata ahli geografi, tempat tinggal itu dapat memengaruhi kebiasaan suatu masyarakat, hal ini dinamakan dengan faktor geografis. Ilustrasi Keragaman Budaya Indonesia sumber Indonesia dengan kondisi geografis yang berbeda-beda dari Sabang sampai Merauke, tentu saja memiliki bermacam-macam suku bangsa serta kebudayaannya masing-masing. Tapi, ngomong-ngomong kamu tahu nggak sih apa itu suku bangsa dan kebudayaan? Gini ya, suku bangsa itu adalah sekelompok manusia yang memiliki kesamaan budaya dan terikat dengan identitas tersebut. Sedangkan kalau kebudayaan itu adalah, suatu hasil cipta rasa karsa manusia yang tertuang dalam bentuk ide, perilaku, maupun benda-benda perlengkapan hidup. Nah inilah yang dipengaruhi oleh faktor geografis dan menjadikan orang yang tinggal di pantai dan gunung berbeda. Indonesia sendiri mempunyai suku bangsa, banyak ya? Iya dong, kan luas wilayah Indonesia 5 juta km2 lebih dan penduduknya lebih dari 160 juta, terlebih bentangan alam yang berbeda dari Sabang sampai Merauke membuat suku bangsa ini memiliki kekhasan masing-masing. Baca Juga Mengenal Aktivitas Penduduk di Dataran Rendah dan Pegunungan Jadi faktor-faktor geografis yang memengaruhi dan menentukan keberagaman budaya di Indonesia adalah berikut ini! Letak Geografis Letak atau lokasi suatu tempat sangat berpengaruh pada kebiasaan hidup suatu masyarakat. Masyarakat yang tinggal di pegunungan seperti Bromo misalnya, mereka akan cenderung bermata pencaharian sebagai petani. Sedangkan untuk masyarakat yang tinggal di daerah pantai seperti Pangandaran biasanya berprofesi sebagai nelayan. Contoh lainnya misalnya tempat tinggal masyarakat tersebut. Masyarakat yang tinggal di gunung, untuk membuat rumah mereka hangat, maka mereka membuat atap yang tidak terlalu tinggi. Sedangkan untuk masyarakat yang tinggal di pantai, mereka membuat atap setinggi mungkin untuk mencegah kegerahan disiang hari yang panas. Gerah cuy sumber Posisi Strategis Posisi Indonesia yang dilalui oleh Selat Malaka dan menjadi jalur perdagangan internasional sejak zaman dahulu, juga memengaruhi kebudayaan masyarakat Indonesia. Dengan datangnya bangsa asing dan bertemu dengan penduduk lokal, memungkinkan adanya penggabungan kebudayaan. Kondisi Ekologis Ekologi dalam hal ini menitikberatkan pada hubungan antara manusia dan lingkungan, dalam kaitannya dengan keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. Faktor ekologis memiliki pengaruh penting. Misalnya suku Baduy yang membangun rumah secara berhadapan dan hanya menghadap ke arah Utara dan Selatan saja. Hal ini dilakukan dengan maksud supaya sinar matahari dapat menyinari seluruh ruangan melalui jendela samping rumah. Contoh Pengaruh Kondisi Geografis terhadap Keberagaman Budaya Nah, berikut ini adalah beberapa contoh pengaruh kondisi geografis terhadap kebudayaan suatu masyarakat. Rumah Honai, Papua Rumah Honai sumber Suku-suku yang mendiami kawasan pegunungan papua mempunyai rumah tradisional yang bernama rumah honai. Rumah honai ini dibuat tanpa jendela, dan atap yang rendah. Selain itu, atap rumah honai dibuat dari jerami atau ilalang. Tujuannya adalah untuk menjaga dan memerangkap panas agar penghuni rumah tidak kedinginan. Perkampunga Nelayan Suku Bajo Perkampungan Suku Bajo sumber Suku Bajo, yang mendiami kawasan pesisir Wakatobi, Sulawesi Tenggara yang bermata pencaharian sebagai nelayan membangun rumah mereka di kawasan pesisir. Mereka membangun rumah mereka berupa rumah panggung terapung. Hal ini bertujuan agar mereka dekat dengan tempat mereka bekerja dan memudahkan akses menuju ke perahu. Sekarang, kita lihat contoh soal dulu yuk! 1. Contoh pengaruh letak geografis terhadap keragaman budaya di wilayah pegunungan yaitu … A. Pembuatan rumah bercorak panggung untuk menghindari banjir. B. Masyarakat Suku Jawa menggunakan penanda musim untuk menentukan masa tanam. C. Sebagian besar masyarakat Suku Bajo bermata pencaharian sebagai nelayan. D. Atap bangunan dibuat rendah untuk menyekap panas di dalam rumah. E. Bangunan rumah Suku Baduy menghadap ke utara dan selatan. Jawaban D Pembahasan Atap bangunan yang dibuat rendah bertujuan untuk menyekap panas di dalam rumah. Tipe rumah yang beratap pendek ini banyak dibangun di wilayah pegunungan sebagai bentuk adaptasi terhadap udara dingin pegunungan. Fenomena tersebut merupakan salah satu contoh bentuk keragaman budaya sebagai bentuk adaptasi terhadap letak geografis berupa area pegunungan. Gimana Squad, kamu sudah tahu kan kenapa Indonesia memiliki beragam budaya? Nah biar kamu lebih lihai lagi jika nanti bertemu dengan soal yang berhubungan dengan keragaman budaya, kamu bisa mempelajari materi dengan contoh yang lebih banyak serta belajar bersama tentor yang asyik di ruangbelajar. Jangan lupa download aplikasinya ya. Referensi Endarto, Danang, Dkk, 2009. Geografi 2 Untuk SMA/MA Kelas XI, Jakarta, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Sumber Gambar Rumah Honai, Perkampungan Suku Bajo, Artikel ini diperbaharui pada 7 Desember 2020 Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sejak zaman dahulu, bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk. Hal ini tercermin dari semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Kemajemukan yang ada terdiri atas keragaman suku bangsa, Budaya, Agama, Ras, dan yang akan saya bahas disini adalah suku bangsa. Suku bangsa adalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan. Orang-orang yang tergolong dalam suku bangsa tertentu pastilah mempunyai kesadaran dan identitas diri terhadap kebudayaan suku dalam penggunaan Bahasa daerah serta mencintai kesenian dan adat istiadat. Suku-suku bangsa yang tersebar di Indonesia merupakan warisan sejarah bangsa. Persebara suku bangsa dipengaruhi oleh faktor geografis, perdagangan laut, dan kedatangan para penjajah di Indonesia. Suku bangsa di Indonesia ada ratusan jumlahnya seperti suku gayo, singkil, tamiang di Aceh, suku nias, melayu, minangkabau di Sumatera, ada juga suku Sunda, badui, madura, tengger di Jawa, juga suku banjai, kutai, dan Dayak di Kalimantan serta suku bugis, toraja, minahasa di Sulawesi, sampai suku asmat di Papua dan masih banyak lagi suku bangsa yang lainnya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Walaupun kita terdiri dari berbagai suku yang beranekaragam namun kita tetap satu bangsa Indonesia yang memiliki Bahasa dan tanah air yang sama, yaitu Bahasa Indonesia dan Tanah air Indonesia. Begitu juga bendera kebangsaan kita yaitu bendera merah putih sebagai lambang identitas bangsa kita yang Bersatu padu dibawah falsafah dan dasar negara budaya jangan dijadikan sebagai perbedaan, tetapi hendaknya dijadikan sebagai kekayaan bangsa Indonesia. kita selaku bangsa Indonesian mempunyai kewajiban untuk melestarikan kebudayaan yang beranekaragam tersebut. Mungkin, agama, suku, ras, dan golongan kita bisa berbeda tapi kita disatukan oleh Tanah air, bangsa dan Bahasa yang sama INDONESIA. Lihat Sosbud Selengkapnya

keanekaragaman suku bahasa dan kebudayaan dikarenakan letak